Menikmati Cita Rasa Makanan Jepang Dari Stasiun Ke Stasiun



Selain pilihan makanan yang berasal dari berbagai penjuru Jepang, setiap kios ekiben di suatu wilayah menawarkan makanan khas wilayahnya masing masing oleh karena itu tak salah juga saran apabila kita tak sempat berkeliling mencoba makanan di suatu wilayah di Jepang karena keterbatasan waktu, membeli ekiben untuk dimakan di atas kereta adalah sebuah solusi.
Kios Ekiben sendiri menyediakan banyak sekali pilihan makanan yang dikemas dalam wadah plastik yang bentuknya mulai kotak biasa, bentuk binatang, bentuk kereta dan lain-lain berisi macam macam sayuran, daging dan nasi. Kadang-kadang traveler juga bisa temukan edisi spesial wadah makanan jika di wilayah itu sedang akan mengadakan festival. Yah, anggap saja sekalian promosi. Perbedaan kios ini dengan kios bento biasa adalah bahwa kios bento biasa hanya menyediakan makanan khas wilayah dimana kios itu berada. Konsep kios ini meraih popularitas yang sangat besar sehingga sebuah kios rata-rata dapat menjual 10.000 porsi sehari dimana pada akhir pekan meningkat menjadi 15.000 porsi sehari.
Seorang ekspatriat, Steven R Mc Greevy, yang sudah tinggal di jepang sejak tahun 2000 menjelaskan bahwa budaya makanan Jepang sangatlah beragam dan biasanya terhubung dengan suatu tempat tertentu. Mungkin saja hal yang sama juga terjadi di seluruh dunia tapi di Jepang hal ini terasa lebih.
Makanan yang ditawarkan di kios ekiben mungkin saja sudah ada sejak lama di wilayah masing-masing, akan tetapi ide untuk menyajikannya dalam wadah dan dijual di stasiun kereta berkembang seiring dengan dimulainya sistem kereta api di Jepang pada tahun 1872. Ekiben pertama beroperasi pada tahun 1885 di stasiun Utsunomiya (sekitar 130 kilometer dari Tokyo) yang pilihannya masih sangat terbatas. Dengan tidak adanya gerbong makan di masa awal sistem perkeretaapian, pedagang menawarkan dagangannya melalui jendela. seiring berjalannya waktu dan penumpang yang sudah familiar akan keberadaan Ekiben, praktek ini mulai ditinggalkan berganti dengan kios.
Tidak seperti makanan cepat saji dari barat yang segala sesuatunya terstandarisasi hingga harga dan rasa mungkin sama di setiap wilayah, Ekiben tergantung dari ketersediaan bahan baku makanan di wilayah masing-masing, jenis bahan, cara masak, dan bumbu yang digunakan jadi terkadang makanan yang traveler mungkin cari tidak akan tersedia. Dan juga terkadang rasanya tidak sama walaupun nama makanannya sama dengan apa yang kita biasa makan. Makanan yang disajikan biasanya tidak dalam keadaan panas, akan tetapi sobat bisa kok meminta makanannya untuk dipanaskan jika tidak buru-buru.
Ada hal yang sobat harus ingat, memang tidak ada larangan makan dan minum di kereta komuter lokal akan tetapi melakukan hal itu akan mengundang tatapan mata yang tidak menyenangkan. Namun di kereta jarak jauh atau kereta yang membutuhkan reservasi hal ini sangat dimaklumi oleh penumpang-penumpang lain.
Next time sobat ke Jepang boleh lah dicoba.
Atau mungkin tertarik untuk membuka cabang di Indonesia?
~Awo~
Sumber:
http://www.bbc.com/travel/story/20181009-japans-special-take-on-a-packed-lunch




