Cangkah Kidau, Salah Satu Wisata Andalan Kabupaten Way Kanan

Curup atau cunghup adalah istilah yang lazim dipakai di daerah bagian selatan pulau Sumatera untuk menyebut air terjun atau curug dalam bahasa sunda. Nama Cangkah Kidau sendiri merupakan gabungan kata ‘Cangkah’ yang berarti naik dan ‘Kidau” yang berarti ‘ke kiri’ yang berkaitan dengan letak geografisnya yang berada di perbukitan.
Curup yang memiliki ketinggian ±25 meter ini memiliki debit air yang cukup besar dan memiliki area kolam yang luas di bawahnya untuk bermain air ditingkahi dengan dedaunan yang bergoyang mengikuti angin yang berhembus melalui sela-selanya membuat udara di sekitarnya terasa sangat sejuk. Namun sangat tidak dianjurkan mengunjungi curup ini saat musim hujan dikarenakan debit airnya menjadi sangat besar dan membuat air menjadi keruh serta membahayakan jika bermain air di kolam-kolamnya. Curup ini memiliki struktur 2 undakan besar atau tingkat dengan satu atau dua undakan kecil. Fasilitas yang ada juga sudah mulai dilengkapi jadi jangan takut tak ada kamar ganti dan ruang basuh setelah bermain air. Sehabis mandi sempatkan berswafoto di sekitar curup yang pinggirannya dihiasi dengan bunga warna-warni, juga disediakan beberapa spot dengan meja dan bangku dengan latar belakang air terjun untuk cekrak cekrek masuk instagram.
Lokasi curup yang tidak terlalu jauh dari parkiran sekitar 100 meter berjalan menyusuri sungai membuat wisata ini ramah bagi semua orang. Dikarenakan baru akan dikembangkan oleh Pemkab Way Kanan, pengelolaan masih dilakukan oleh masyarakat sekitar. Untuk parkir motor dikenakan biaya Rp 10.000 dan mobil Rp 25.000. Untuk hari-hari biasa ini sudah sekalian untuk masuk ke area curup namun di akhir pekan karena ramai pengunjung terkadang diminta donasi untuk pengelolaan air terjun. kebersihan dan lain-lain.
Hanya saja akses dari jalan raya menuju ke parkiran sangat-sangat membutuhkan perhatian dari pihak terkait.
~Awo~




