Apa itu Koalisi Politik?

KontraPro, Koalisi merupakan istilah yang sering terdengar menjelang pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia. Pasalnya, koalisi diidentikan dengan dua atau lebih partai politik yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
 
Salah satu koalisi partai yang saat ini ada di Indonesia adalah Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Kerja sama politik ini dibentuk oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. 
 
Lantas, apa itu koalisi? Penulis sudah merangkum dari berbagai sumber perihal pengertian, jenis, sifat, serta tujuan koalisi. 

Pengertian Koalisi 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), koalisi adalah kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen. Sementara, ilmuwan politik Inggris, Andrew Heywood, mendefinisikannya sebagai penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif. 
 
Bukan hanya itu, mengutip laman Gramedia, koalisi juga bisa diartikan sebagai wujud kerja sama formal antara dua atau lebih partai politik demi menjamin kekuasaan pemerintah dengan memberikan suara mayoritas di parlemen. 
 
Di negara demokrasi yang memiliki banyak partai politik seperti Indonesia, koalisi umumnya dilakukan oleh sejumlah partai yang menjadi peserta pemilu.

Jenis-Jenis Koalisi Partai

Ada 3 jenis koalisi, di antaranya:

1. Koalisi Potensial 

Ini adalah keadaan di mana terdapat sebuah kepentingan yang muncul sehingga tindakan koalisi berpotensi untuk diambil. Koalisi potensial dibagi lagi menjadi dua hal, yakni latent dan dormant. 
 
Latent, yakni belum terbentuk menjadi sebuah koalisi aktif. Sementara dormant, yakni sudah terbentuk koalisi sebelumnya, tetapi sudah tidak aktif. 

2. Koalisi Aktif

Koalisi jenis ini merupakan koalisi yang sedang berjalan. Seperti jenis koalisi sebelumnya, koalisi aktif dibagi menjadi dua, yaitu koalisi mapan (established) dan koalisi temprer (temporary).
 
Koalisi mapan adalah koalisi yang aktif, relatif stabil, dan berlangsung dalam rentang waktu tidak terbatas. Sedangkan koalisi temporer berupa koalisi yang dibentuk untuk jangka pendek. Koalisi temporer juga hanya berfokus pada satu isu tunggal saja. 

3. Koalisi Berulang (Recurring)

Koalisi jenis terakhir ini adalah koalisi temporer yang masih berlanjut sebab isu tunggalnya belum terpecahkan. 

Sifat-Sifat Koalisi Partai

Berdasarkan sifatnya, koalisi dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Koalisi Taktis

Koalisi taktis biasanya terbentuk karena tujuan yang lebih pragmatis dibandingkan dengan kesamaan ideologi maupun visi dan misi. Misalnya, untuk mendapatkan lebih banyak suara atau mendapatkan kursi di kabinet. 
 
Umumnya, koalisi ini dibentuk atas dasar keputusan dari oligarki elit kekuasaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah partai. 

2. Koalisi Strategis

Berbanding terbalik dengan taktik, koalisi strategis dibangun untuk memenuhi kepentingan visi dan ideologi partai politik. Koalisi strategis memiliki tujuan bersama-sama untuk membentuk suatu pemerintahan yang kuat dan bertahan lama. 

Tujuan Koalisi Partai

Mengutip Media Indonesia, sebuah koalisi terbentuk atas dasar sejumlah tujuan, di antaranya:
  1. Membantu partai politik yang tidak memiliki mayoritas dalam parlemen untuk membentuk pemerintahan yang stabil dengan menggabungkan kekuatan politik mereka.
  2. Meningkatkan pengaruh politik, terutama pada partai politik terlibat yang tidak cukup kuat untuk mengambil alih pemerintahan sendiri. 
  3. Meraih dukungan dari kelompok pemilih yang lebih luas dan peluang kemenangan pada pemilihan umum.
  4. Memperkuat dukungan legislatif, terutama dalam hal pengambilan keputusan penting dan pengesahan undang-undang.
  5. Menghindari polarisasi politik.
  6. Mempromosikan kerja sama dan kompromi di antara partai politik. 

~Fatha Annisa~


Disadur dari sumber :
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/VNx0dOyN-apa-itu-koalisi-ini-pengertian-jenis-hingga-tujuannya



Artikel Lain

Berita Pilkada/Pemilu

Berita Terbaru


Explor Your Next

Journey

Physiological respiration involves the meensure the composition of the functional residual.