Aksi Demonstrasi BEM SI Mewarnai Bulan Suci Ramadhan

Akhir akhir ini masyarakat dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang mengganggu ketentraman hidup, mulai dari kenaikan harga minyak goreng, kenaikan harga bahan bakar, kelangkaan bahan bakar. Dan yang paling hangat adalah aksi demo Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia pada tanggal 11 April 2022 lalu di gedung DPR Jakarta.

Aksi Demo atau Demonstrasi yang merupakan alternatif dalam menanggapi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak menggutungkan kehidupan bersama. Dengan berbagai format atau metode sendiri masayarakat mencoba mempresentasi hak idealnya kepada pemerintah. Dengan melakukan diplomasi dengan pemerintah metode ini digunakan sebelum aksi demonstrasi. Diplomasi adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan aspirasi, argumentasi dan solusi kepada pemerintah secara langsung tanpa peragaan seperti demonstrasi. Dalam diplomasi aspirasi disampaikan tidak secara terang-terangan di depan umum namun antara seorang delegasi dengan pemerintah di suatu tempat tanpa tema tertentu. Jika dalam diplomasi pihak pemerintah tidak meresponnya maka selanjutnya dilakukan demonstrasi bertemu lansung dan menyampaikan apirasi kepada pemimpin intansi (pemerintah) terkait.

Demonstrasi sebagaimana dengan penemuan logika juga merespons keinginan untuk menemukan kriteria kebenaran yang akan berlaku untuk semua jenis pembicaraan. Logika, bagaimanapun, hanya menyediakan kriteria validitas, yang tidak boleh dikacaukan dengan kebenaran. Logika dielaborasi oleh Aristotle (384-322) pada abad ke-4 SM yang Menggagalkan kekuatan yang luar biasa dari para sofis yang mengeksploitasi bakat mereka sebagai pembicara untuk memanipulasi audiens mereka menggunakan penalaran khusus atau "sofisme". Sophisme adalah penalaran yang salah yang memberikan ilusi ketelitian. Logika Aristotle menetapkan aturan penalaran yang benar, atau valid. Serangkaian proposisi mungkin valid, dan wacana ilmiah apa pun diharapkan valid. Tapi itu belum semuanya. Demonstrasi dalam ilmu alam juga harus didasarkan pada konfrontasi dengan kenyataan. Menunjukkan dalam ilmu eksakta adalah alasan, tetapi juga memberikan bukti.

Aksi demo atau demonstrasi yang sebenarnya merupakan proses membangun proposisi atau teori berdasarkan bukti dan/atau argumentasi yang tepat. Presentasi demonstrasi ketika seseorang mencari kebenaran itu sah-sah saja. Namun kadang-kadang menyesatkan, terkadang ditakdirkan juga untuk gagal dan tidak bisa mengharapkan semuanya berhasil dari demonstrasi ini.

Sebagaimana juga yang dilakukan oleh Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia ini yang mewarnai bulan Suci Ramadhan tahun ini, Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi pada tanggal 28 Maret 2022. Adapun tujuan dari aksi demo BEM SI di gedung DPR/MPR RI ini yang awalnya akan dilakukan di Istana Merdeka adalah menyampaikan empat (4) tuntutan Mahasiswa (detiknews) yaitu;

Tuntutan pertama, adalah mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

"Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tegas Luthfi, dikutip Senin (11/4/2022).

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Aspirasi ribuan mahasiswa yang demo di Gedung DPR RI diterima oleh pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Racmat Gobel, dan Lodewijk F Paulus. Para wakil rakyat ini didampingi oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo para wakil rakyat dan Kapolri menjanjikan mengawal aspirasi para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI tersebut. "Mahasiswa datang menyampaikan aspirasi, dan kami akan mengawal”. Aksi demo ini sempat diwarnai dengan kericuhan dan penyerangan terhadap Ade Armando oleh sekelompok orang sempat diamankan .Kondisi yang seringbahkan selalu terjadi di saat aksi demo berlangsung.

Aksi Demo BEM SI ini direspondengan Reaksi cepat Presiden Joko Widodo, pada Ahad (10/4/2022) sore, langsung mengadakan rapat kabinet terbatas yang membahas tentang pemilu dan menyatakan jangan ada lagi spekulasi penundaan, perpanjangan atau soal tiga periode.Karena hal ini adalah isu yang mengawali aksi demo BEM SI.

Demonstrasi tidak akan pernah cukup untuk membangun kepastian dengan cara yang sama sekali tidak terbantahkan. Memang, setiap demonstrasi harus dimulai dari titik awal yang tidak dapat ditunjukkan.Begitu juga dengan Aksi demo oleh BEM SI yang menunggu keputusan atau kebijakan pemerintah selanjutnya, terhadap tuntutan-tuntutan mereka yang sduah tersampaikan.

Pada akhirnya Masyaraka terutama masyarakat kecil hanya berharap , kondisi yang aman ,tenang dan bisa melanjutkan untuk mencari sesuap nasi demi kelangsungan hidupnya


(Parwita Setya Wardhani)

Tentang Penulis - Parwita Setya Wardhani
Dosen & Kaprodi
Dosen & Kaprodi

Parwita

Parwita Setya Wardhani, S.E., M.Si. adalah seorang dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonimo Mahardhika, yang berdedikasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta memiliki sertifikasi pendidik, aktif mengajar pada program Studi  Manajemen  STIE Mahardhika saat ini sedang menempuh program Doktor (S3 PSDM) di Universitas Airlangga - Surabaya.


Explor Your Next

Journey

Physiological respiration involves the meensure the composition of the functional residual.